DILARANG KERAS SENYUM KE AKU

( senyumlah pada ALLAH)

Jumat, 25 Juni 2010

palace of love


” Cintailah Istanaku “

Indah Kisah Cintanya
Seperti Bunga Yg Sedang Megah
Lugu Perasaannya
Seperti Bulan Sedang Purnama

Mereka Mengikat Satu Janji
Hanya aku Di Hatimu
Seakan Dunia Miliknya Berdua
Seiring Berjalan Bersama

aku Lah Pangeranmu
dan Engkau Jadi Permaisuriku
Cintailah Istanaku
Tetaplah Di Bawah Atapnya
Sehidup Mati Bersama

Sajak Slalu Terucap
Terjaga Dalam Setiap Langkahnya
Rindu Menghiasinya
Warnai Jalannya Kisah Cinta

cerita hati...


hanya lelaki biasa

Pagi tadi aku melihat wajahku di balik cermin, berkaca. Tanpa ada maksud utk melihat lebih dalam wajah sendiri, hanya ingin memastikan rambut tdk acak-acakan, kantung mata tdk sembab dan menghadiahkan seulas senyum utk diri sendiri.

Tapi pagi ini sungguh lain. Wajah yg berhari-hari, bertahun2 selalu aku saksikan itu memalingkan muka. Apa gerangan. Aku heran.

“Aku sduah muak melihatmu, lelaki biasa!” sindirnya, wajahku di dalam cermin.
“Kenapa? Ada yang salah denganku?”
“Banyak sekali, tidk terhitung. Mungkin karena kamu lelaki biasa sehingga selalu salah.”
“Ya, aku akui kamu benar. Lantas apa?”
“Kenapa kamu membiarkan perempuan itu lepas dari tangamu. Bukankah kau menyimpan hati untuknya?”

Mukaku mulai tegang.Surut dalam langkah lama yg seharus telah hilang dalam hitungan waktu yg berlalu. Tapi kini kembali berdiri sombong menantang kelemahanku.

“Aku hanya lelaki biasa,” belaku.
“Karena itulah kamu melepaskannya, bukan?!” tatapnya sinis.
“Dia perempuan luar biasa, yang berhak utk mendapatkan lelaki yang juga luar biasa.” AKu kalah.
Dia tersenyum sinis.
“Lelaki biasa yg hanya berharap ada perempuan biasa yang menerima cintanya, romantis yang cengeng…” sindrnya lagi.

“AKu hanya inginkan perempuan biasa. Perempuan yang bersedia untuk memberikan satu cintanya kepadaku, sebagai pendamping hidupnya. BUkankah itu sudah jauh lebih cukup bagiku,” aku coba melepaskan diri dari tatapan matanya.

“Benar dugaanku, kamu hanya lelaki biasa yg selamanya tdk bisa menjadi luar biasa.”
“Itu pilihan hidupku.”
“Perempuan biasa seperti apa yang kamu inginkan.”
“Aku tidak mensyaratkan yg lain. Hanya itu saja, dia berani utk menerima cintaku apa adanya. Itu sudah sangat cukup menutupi semuanya.
“Aku tdk ingin mematok syarat yg lain, yg selama ini selalu menjadi patokanku utk memilih seorang calon pendaping hidup. Aku kuatir semakin byk kriterianya, maka itu hanya sanggup dipenuhi oleh perempuan yang luar biasa. Padahal aku, seperti yang kamu dugakan hanyalah lelaki biasa yg tdk pernah sanggup menjadi lelaki luar biasa.”

“Hanya satu syrat itu saja?” tatapnya heran.
Aku menghembuskan nafas, berharap dia tdk menatap lebih dalam mataku, mata yg selalu menyisakan sebuah senyum untuk seorang perempuan biasa. Di manakah ia kini?

Senin, 14 Juni 2010

Letih


letih banget

Letih… ku berdiri di bawah terik mentari
Semenjak engkau melangkah menjauh pergi
Hingga rambut ini mulai memutih
Masih… tak kutemui engkau kembali

Letih… hanya saja raga ini b’lumlah mati
Hingga jiwa terus saja meminta tuk menunggumu disini
Sampai engkau hadir…
Sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir

Kamis, 10 Juni 2010

SERUAN UNTUKMU


SERUAN UNTUKMU

Bunyi suara pecah berseru
Pekikan takbir telah bersatu
Dalam balutan semangatku
Dalam bentuk ikatan yang Satu
Kutunjukkan seruan untukmu
Agar engkau tahu kewajibanmu
Hidup bukan sekedar tamu
Tapi menghamba pada TUhanmu

......................................................

REVOLT NEVER DIE !!


REVOLT NEVER DIE !!

Kau teriakkan Takbir
yang membakar jiwa
dan mengguncang dunia
membuka dan mengupas
Semua Pikiran-pikiran Dzalim
Di tengah teriakkan Kuda bermesin

Suaramu Kian lantang
Jeritanmu memecahkan kesunyian
ditengah-tengah keramaian dan kenistaan dunia

Setiap hembusan katamu adalah nasaihat
Kepada orang-orang yang Fasiq
Setiap hembusan nafasmu
adalah hembusan nafas mujahid
Setiap tetes darahmu
adalah darah-darah pejuang Khilafah
Yang Senantiasa Mulia dijalan Allah


Setiap langkahmu adalah mulia
Setuap Perjuanganmu adalah Doa
Allahu Akbar!!

—————————————————————-

DARAH PEMBERONTAK


DARAH PEMBERONTAK

Menerobos gerbang pemikiran
Menerjang semua kekufuran
Walau jurang yang melintang
Semua itu telah di tantang

Darahnya mengalir bagai air
kucuran darah membasahi takdir
darahnya mulia semerbak bunga
Pintu surga selalu terbuka
Menanti waktu kehadirannya

Dialah para pemberontak muda
Perang bersama arus dunia
di tengah kekufuran yang nyata
dia teriakkan Khilafah Yang mulia
tanpa takut pada mereka
Para kapitais pencengkram dunia!!

... TANPA HENTI


PERJUANGAN TANPA HENTI
Ritangan, Deru, debu hamparan Kesulitan dan penghalang Senantiasa mengiringi langkahmu Ku tahu itu kewajiban Ku tahu itu keharusan menghadapi semua keraguandan keputusasaan

Ingatlah!!
Wahai engkau pejuang tanpa henti
Hidup ini tak lebih dari sebuah perjalanan
Perjalanan menuju kepada-Nya

Engkaukah orang-orang
yang akan melanjutkan kehidupan islam
Di muka bumi ini

Akupun tahu wahai Pejuang tanpa henti
Gerak kita senantiasa diawasi oleh singa-singa Buas
Yang Selalu siap Menerkam dan menerjang Kita
Disaat kita lengah
DIsaat kita guncang

Wahai pejuang tanpa henti
perjuangan kita belum berakhir
Perjuangan kita tidak akan berakhir
Selama islam Belum mencapai kejayaan
Di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah
Allhu Akbar