Lelaki renta setengah baya
Geram di trotoar jalan
Saat panas tikam kepala
Seorang buruh disingkirkan
Bising mesin menyulut resah
Masih bisa engkau pendam
Canda anak istri di rumah
Bangkitkan kau untuk bertahan
Pesangon yang engkau kantongi
Tak cukup redakan gundah
Tajam pisau kepalan tangan
Antarkan kau ke pintu penjara
Sedaunau nanah dari matamu
Tak mampu jatuhkan hati mereka
Serimba luka di dalam jiwa
Juga tak berarti
Hitam benak
Kini mulai akrab
Hitam benak
Isi hari-harimu
Kau tafakur di jeruji pengap
Kau menjerit coba melawan
Geram di trotoar jalan
Saat panas tikam kepala
Seorang buruh disingkirkan
Bising mesin menyulut resah
Masih bisa engkau pendam
Canda anak istri di rumah
Bangkitkan kau untuk bertahan
Pesangon yang engkau kantongi
Tak cukup redakan gundah
Tajam pisau kepalan tangan
Antarkan kau ke pintu penjara
Sedaunau nanah dari matamu
Tak mampu jatuhkan hati mereka
Serimba luka di dalam jiwa
Juga tak berarti
Hitam benak
Kini mulai akrab
Hitam benak
Isi hari-harimu
Kau tafakur di jeruji pengap
Kau menjerit coba melawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar